Senin, 03 Oktober 2011

Gitar… Dimanakah Sengatmu???

Sosbud

Gitar… Dimanakah Sengatmu???

OPINI | 22 February 2011 | 19:18 86 20 2 dari 2 Kompasianer menilai bermanfaat

12983454562060384512
“Hei! udah sore nih…jangan gitaran aja dong!!”.
Di bagian lain,seorang ketua RT berkeluh kesah :
“Wah,banyak pemuda di kampung kita yang kerjanya Cuma gitaran melulu..”
.Juga seorang ibu dari seorang anak SMP yang dengan kesalnya setengah berteriak…
”STOP!!udah sih!! Berhenti!! Hentikan tuh gitaran mu!!! Jrang jreng jrang jreng tak karuan..”
Ilustrasi tersebut setidaknya menyiratkan pada kita bahwa sampai detik ini,bermain gitar masih diidentikkan dengan kegiatan yang kurang bermakna.Kegiatan pengisi waktu yang malah membuang waktu.Juga sebuah aktifitas yang “mengganggu” sampai batas tertentu.
Yang menarik adalah,jika kita cermati,hampir tidak ada,dan mungkin malah tidak akan pernah ada, orang, atau orang tua yang berteriak “SUDAH JANGAN BERPIANO TERUS’. Kenapa fenomena ini terjadi?,Faktual yang paling mudah ditengarai adalah karena alat musik piano berharga mahal bahkan sangat mahal. Jadi logikanya,karena piano sudah dibeli dengan sangat mahal,orang tua malah akan sangat gembira jika sang anak terus menerus keasyikan bermain piano. Berbeda dengan gitar yang dengan lima ratus ribu rupiah saja sudah bisa mendapat gitar kualitas bagus. Untuk piano….hehehehe…dua puluh juta pun hanya mendapat piano bekas yang disana sini mulai dihinggapi rayap.
12983434381976298610
Lute
1298343306585757177
Vihuela
Dan that’s guitar. Itulah gitar. Senantiasa dipandang sebelah mata.,dinilai rendah dan dimiskinkan.Kadang hanya karena persepsi yang dibangun oleh sebuah identitas dan keidentikan yang semu semata. Sejak awal perkembangannya gitar memang sarat dengan penilaian under estimate. Ada serangkaian kisah menarik tentang gitar. Barangkali saja kisah tersebut sempat menyapa otak dan menebarkan aroma di sanubari kita semua bahwa tidak selamanya yang murah dan merakyat itu tidak punya kelas.
Banyak para musikolog yang meyakini bahwa gitar berasal dari keluarga vihuela dan chitarra roman.Alat musik kuno yang sangat populer di Eropa.Dari vihuela dan chitarra roman,yang berkembang di Syria menjadi alat musik oud (gitar Arab dengan bodi seperti buah terong),dan yang berkembang di Spanyol menjadi gitar seperti yang kita kenal sekarang ini,Sejak awal perkembangan gitar,sebetulnya telah banyak ditulis buku-buku tentang metode dan teknik bermain gitar.Seperti karya Fernando Sor,Dionisio Aguado dan Ferdinando Carulli.Namun debut mereka seakan terpupuskan oleh kepopuleran lute (alat musik petik mirip oud) yang masa itu sangat populer di kalangan istana kerajaan di Eropa.
1298344116290880902
Oud
Iklim segar bagi gitar nampaknya dimulai ketika Fransisco Tarrega memulai debutnya.Dari Tarrega inilah kita mengenal posisi memegang gitar seperti yang lazim digunakan gitaris klasik masa kini.Yakni gitar bersandar pada kaki kiri yang ditopang oleh footstool.Posisi ini memungkinkan tangan kiri dan jari-jari bergerak dengan sangat leluasa.Tarrega juga memulai eksplorasi imitasi bunyi dengan dawai gitar.Diantaranya adalah imitasi bunyi snare drum,tambur,clarinet sampai bunyi instrumen tiup fagot.Juga diperkenalkan teknik penjarian yang mengadaptasi teknik penjarian alat musik piano.Sedemikian piawainya Fransisco Tarrega memainkan gitar hingga ada ungkapan bahwa DI TANGAN TARREGA GITAR BISA MENANGIS DAN TERTAWA.Kepiawaian Tarrega ternyata tidak disertai dengan publikasi dan popularitas.Tarrega hanya kerap bermain bagi kalangan yang sangat terbatas.Hanya untuk para siswa dan sahabat dekatnya saja.Beruntung,dari salah satu siswanya,ada yang berhasil membuat debut yang menakjubkan dan bahkan menjadikan gitar memperoleh harkat dan martabat yang layak bagi sebuah alat musik seni.Dia adalah ANDRES SEGOVIA.Legenda gitar yang abadi.
1298344294384690116
ANDRES SEGOVIA
Debut Andres Segovia dimulai ketika dia mengadakan sebuah konser.Sebelum konser,tersebar berita bahwa dalam konser nanti komposisi karya Johann Sebastian Bach akan diperdengarkan melalui gitar.Komposisi yang dimaksud adalah CHACONNE yang diperuntukkan bagi solo biola.Banyak orang yang mentertawakan bahkan melecehkan Andres Segovia.Bagaimana mungkin,gitar yang saat itu lebih populer hanya sebagai pengiring lagu rakyat jelata bisa memainkan score biola yang rumit dan kompleks.Dan ternyata Andres Segovia mampu menepis semua cibiran.Chaconne karya Bach berhasil dimainkan dengan sama indahnya seperti saat dialunkan dengan biola.Sejak itulah pamor gitar menjadi naik.Bukan sekedar alat musik pengiring belaka melainkan juga sebuah alat musik dengan virtuositas yang tinggi.
Wow…. siapa bilang Gitar tak bersengat???  Gitar dapat dimainkan dengan sangat bersahaja sekaligus dapat didalami sampai ke tingkat master.
The last!! it’s me and my Guitar :)

12983463881120898226

Tidak ada komentar:

Posting Komentar