Selasa, 03 Juni 2014

Artikel Teori Musik Beben Jazz

Introduksi Seni Musik 



MARI KITA MULAI SAJA
Apakah Seni Musik itu ?

Kalau kita di Tanya,  apakah intisari dari Seni Musik itu sendiri sebenarnya ? mungkin banyak sekali jawaban yang akan timbul, dan berbagai pendapat yang dikemukakan mengenai pertanyaan tersebut diatas. Yang pasti memang Musik adalah salah satu anugrah yang diturunkan oleh sang Pencipta diatas dunia ini, yang benar-benar dapat membuat hidup ini menjadi lebih berwarna. Dan kembali pada pertanyaan diatas, sebenarnya Intisari dari Seni Musik itu sendiri adalah, suatu seni memindahkan nada-nada atau not-not sehingga menjadi Harmonis. Apakah sesederhana itu ? Memang definisi tersebut hanya memandang dan mengacu pada kenyataan yang terjadi dalam proses bermain suatu alat musik, karena instrumen apapun yang kita gunakan, baik itu melalui suara atau mulut, gitar, piano dan alat lainnya, pada hakekatnya yang dilakukan oleh para pemain musik tersebut  melalui instrumen musik adalah: proses pindah memindahkan not dengan tujuan tertentu melalui alat yang digunakan.Vocalist dengan suaranya untuk bernyanyi, atau ber scat singing, gitaris dengan jari jemari-nya yang memainkan not tema lagu, memetik, ataupun ber-explorasi dengan Improvisasi seperti pada gitaris jazz, demikian juga dengan pianis dan alat musik lainnya. Setuju ? itulah kenyataannya. Dan pendapat Seni Musik adalah seni bermusik, atau seni bermain musik juga tidak bisa disalahkan, namun pendapat tersebut terlalu umum dan luas makna-nya.
Tetapi ternyata proses menjalin not demi not, nada demi nada supaya menjadi harmonis dan sesuai dengan tujuan dimaksud ternyata tidaklah sesederhana itu, meskipun juga bukan suatu hal yang sulit sekali. Tapi yang pasti seseorang kadang  untuk benar-benar dapat memahami seni musik dan benar-benar nantinya dapat menjalin suatu nada dengan nada lainnya sampai menjadi indah itu butuh proses yang kadang cukup lama juga. Ada yang harus sampai menekuninya lewat proses akademis, yang cukup lama juga, meskipun ada juga yang melakukan prosesnya tanpa proses akademis. Kendati demikian, baik yang melalui jalur akademis, maupun tidak, semuanya pasti melalui suatu proses yang namanya belajar, belajar dan belajar, baik melalui buku, guru, mendengar dan lain sebagainya, akademis/non akademis.
Dan secara logika sederhana, untuk dapat menyusun jalinan not menjadi harmonis dan indah, seyogya-nya orang tersebut sebaiknya dapat mengenal not dengan baik. Karena dengan mengenal not lebih jauh proses penyusunan not menjadi indah tersebut, lebih dapat terbantu, dan tentunya juga tetap hal yang berkaitan dengan hal rasa tidak dapat di kesampingkan, karena hal rasa juga memiliki peranannya tersendiri.

Apakah yang dimaksud dengan mengenal not ?
Seperti yang telah diutarakan diatas, satu faktor yang penting untuk dapat menyusun dan menjalin not menjadi indah adalah dengan dapat mengenal notdengan baik terlebih dahulu. Atau dengan kata lain, pemain musik yang lebih mengenal not lebih baik, punya kecenderungan akan dapat lebih baik dan cepat dalam menyusun not demi not menjadi Harmonis.
Kembali pada pertanyaan diatas,  apakah yang dimaksud dengan mengenal not itu ? Hal tersebut dapat di umpamakan sama seperti kita ingin mengenal seseorang misalnya: paling tidak setelah terjadi proses perkenalan, kita akan tahu :
1. Namanya
2. Rumah-nya, no. telphone
    dan setelah kita kenal lebih jauh kita akan juga dapat mengetahui
3. Sifat-nya
… dan hal lain sebagainya mengenai teman baru kita tersebut, sehingga kita makin mengenalnya dengan segala sesuatu yang ada pada orang tersebut sifat baik, maupun buruknya ataupun apa yang dia suka maupun apa yang dia tidak suka, hal-hal tersebutlah yang akan membuat kita jadi mengetahui hal apa yang akan kita lakukan untuk menjadi sahabat terbaiknya, sehingga niscaya nantinya kita dan orang tersebut akan terjalin suatu persahabatan yang harmonis.
Demikian juga dengan mengenal not  paling tidak kita sebaiknya tahu
1. Nama not atau chord tersebut apa, kemudian
2.Letak not  tersebut pada fretboard guitar dimana serta penulisannya pada notasi  
   dimana, selanjutnya lebih jauh dan dalam lagi kita akan sampai
3. mengenal bunyi serta nuansa yang timbulkan dari not, interval, chord tersebut.
Ilustrasi … penjelasan dari ke-3 point tersebut diatas …
Ilustrasi dengan Not …
Misalnya saya sebut, not Eb … pernahkan anda mendengar-nya ? kalau pernah berarti anda sudah memenuhi point 1 (tahu namanya), kemudian tahukah anda dimana saja lokasi not Eb tersebut pada Fretboard gitar misalnya, dan menunjukkan serta memegang secara cepat not tersebut ? kalau hal ini sudah dapat anda lakukan berarti anda sudah memenuhi point 2 (tahu lokasinya). Kemudian anda dapat meningkat ke point 3. Pada point 3 anda dapat mengujinya dengan cara, meminta rekan anda untuk membunyikan not tersebut, lalu anda menebaknya, dan tentunya anda tidak boleh melihat jarinya, Kalau hal tersebut juga sudah dapat anda lakukan, selamatlah, anda berarti sudah benar-benar mengenal not dengan sangat baik. Mungkinkah itu ? apakah mendeteksi bunyi not  tersebut adalah sesuatu yang mustahil ? apakah anda memang benar-benar harus sangat berbakat ? Ternyata berdasarkan pengalaman penulis,  hal tersebut dapat dicapai oleh semua orang dan tidak membutuhkan mukjizat. Yang dubutuhkan hanyalah KEMAUAN KERAS, KERJA KERAS. Dengan latihan EAR TRAINING yang intensive, proses mengenal bunyi dapat dicapai. Dan Point 1 dapat dengan mudah kita ketahui jika kita mempelajari Teori Musik, Dan Point 2 kita bisa latih dengan latihan ketrampilan pada alat Musik (Major).  
Dunia musik sama dengan dunia lainnya, untuk Sukses tidak ada yang Instan. Sukses sangat membutuhkan kemauan Keras, Konsisten, serius dan sekali lagi harus tekun dan bersungguh sungguh, bakat bukan segalanya. Dan terbukti orang yang sukses adalah tidak selalu orang yang paling berbakat, tetapi yang pasti adalah orang yang sangat bersungguh-sungguh berusaha untuk Sukses.

Ilustrasi dengan Chord …
Sama dengan pada Not, misalnya saya sebut Chord Cdim7 … pernahkah anda mendengarnya ? mengetahui bentuknya, Lokasi nya pada Gitar ? kenal bunyinya ? Kalau anda tidak tahu semuanya, niscaya pasti anda akan tidak pernah menggunakannya, karena anda benar benar tidak kenal Chord tersebut. Padahal kalau anda kenal dan menggunakannya, bisa jadi dengan disisipkannya chord tersebut kedalam karya anda ternyata bisa dapat lebih memperindah lagu dan efek lainnya pada lagu yang tak terduga, semua mungkin bukan ? dan yang terpenting  … Jangan pernah berhenti untuk BELAJAR.
Sulitkah proses mengenal Not, Chord tersebut ? atau seberapa penting dan seberapa haruskah kita mengenal dan menguasai segala sesuatu yang berkaitan dengan not tersebut ? Untuk menjawab sulit tidak-nya yang pasti proses tersebut bisa dipelajari secara bertahap, dari mulai mempelajari-nya secara teori, sampai dengan proses mengenal bunyi dengan latihan Ear Training yang intensif, dan selanjutnya tinggal masalah waktu dan kerja keras saja, pasti hal tersebut dapat dicapai… Semua bisa dipelajari Bukan. Dan masalah harus atau tidak harus, anda dapat menentukannya sendiri, Tapi yang pasti tahu akan lebih baik, lebih kenal ilmu music akan sangat membantu pekerjaan anda sebagai seorang musisi. Dan berdasarkan pengalaman penulis serta penuturan dari beberapa praktisi, bagi orang yang benar-benar ingin mempelajari musik secara serius, apalagi memang orang tersebut akan hidup dari bermain musik, hal ini menjadi wajib hukumnya. Karena dengan benar-benar mengenal not, mempelajari ilmu musik akan sangat membantu sekali dalam proses pemilihan not yang tepat sesuai dengan yang kita inginkan. Pada saat kita menginginkan nuansa yang riang, kita akan tahu chord apa yang akan kita gunakan, berikut Progression Chordnya, serta rangkaian not apa yang akan kita pilih, dan pada saat kita membutuhkan nuansa yang sedih juga kita tahu rangkaian not apa yang akan kita pilih. Karena kita makin chord, makin kenal nol, dan kenal Musik dan Ilmunya. Dan Pengetahuan tentang Ilmu musik tersebut  juga akan dapat membuat kita menjadi lebih yakin dalam bermain. Sekali lagi faktor rasa juga tetap pegang peranan dalam hal ini, dan memang paduan yang baik untuk seorang pemain adalahperpaduan antara kepekaan rasa dengan pengetahuan teori musik yang baik.
Setelah kita membaca uraian diatas, metode latihan selanjutnya yang harus kita lakukan adalah, bagaimana kita dapat mengenali not-not, chord tersebut dengan baik, dan tentunya ditunjang juga dengan pengertian akan teori dasar musik yang baik. Melalui buku musik yang kami ketengahkan oleh ini, kita akan bekerjasa-sama, sharing mengenai tujuan tersebut.
Dalam penulisan awal buku musik ini, penulis lebih banyak mengetengahkan sisi musik dari pengertian dan philosofy terlebih dahulu, sebelum kita benar-benar masuk kedalam sisi teori maupun praktek. Dan perlu juga diketahui  pokok bahasan kita nantinya lebih mengacu atau menuju pada musik dari sisi Ilmu Musiknya itu sendiri, berkenaan dengan hal ilmu Harmoni, dan penerapannya pada Gitar, salah satu Instrumen yang cukup Populer di negeri tercinta ini. Tetapi bukan berarti dari sisi harmoni ilmu tersebut tidak bisa diterapkan pada instrumen lainnya, pilihan Gitar lebih kepada melihat dari sisi kemudahan, effisiensi, dan hal lainnya, Gitar mungkin lebih mudah terjangkau, dan lebih mudah dibawa kemana-mana, dan kebetulan background penulis juga bermain gitar. Dan secara Ilmu Harmoni, baik pada Gitar, maupun Piano misalnya ataupun instrumen lain, kalau bicara mengenai Interval, Chord, dan Tangganada misalnya, tentunya berlaku pengertian yang sama, hanya pada sisi praktek-nya saja yang diterapkan pada instrumen berbeda. 


Scale, Interval, Chord, Progression Chord, Lagu

Sebuah Ilustrasi …
Ada suatu ilustrasi menarik, yang perlu dipahami sebelum kita melangkah mempelajari musik lebih jauh. Setelah pada bab sebelumnya kita mengupas inti sari dari Seni Musik. Kali ini penulis mencoba mengajak pembaca untuk sedikit memperhatikan ilustrasi yang sangat menarik ini, yang penulis pernah baca dalam suatu buku yang berjudul "Bebop Lick" dan yang penulis dengar sendiri langsung dari salah seorang Guru Besar musik, pada saat proses penulis ingin lebih mengenal dan mengetahui inti sari musik yang sesungguhnya.

Ilustrasi yang dimaksud adalah, ternyata mempelajari bagian dari ilmu harmoni musik, seperti tangga nada, interval, chord, progresi bisa kita umpamakan, selayaknyai kita pada saat mempelajari ilmu Membaca sampai dengan akhirnya kita bisa membuat sebuah karangan.
Tangga nada = Abjad
Sesungguhnya, mempelajari tangga nada, major scale, minor scale dan tangga nada lainnya, seperti kita mempelajari abdjad a s/d z. Dan selanjutnya dari pengetahuan tangga nada ini, nantinya akan bisa kita gunakan sebagai piranti untuk menyusun interval, chord, lagu dan lain sebagainya.
Interval = Suku Kata
Mempelajari Interval, seperti kita mempelajari suku kata, pada saat kita mendapat pelajaran mengeja pada pelajaran bahasa indonesia yang kita dapat dari sekolah dasar terdahulu. Interval sendiri artinya: Jarak dari not 1 ke not lainnya (yang diambil dari bahasa Yunani, yang artinya jarak dari lembah yang satu ke lembah lainnya).
Contoh:
Dalam bahasa:Dalam Interval Musik:
b-a =baC - E Major 3rd
b-u=buC - F Perfect 4th
p-a=paC - Gb Tritone/Dim5th
dan selanjutnya …. (ingat ini hanya ilustrasi saja)
Chord = Kata
Mempelajari Chord, seperti kita mempelajari sebuah kata. Karena sebuah kata akan terdiri dari suku kata + suku kata. Misalnya kata Bapa akan terdiri dari Ba+pa, demikian juga dengan sebuah chord, misalnya Chord C itu terdiri dari Not C-E-G (Interval C ke E = Major 3rd dengan Interval E ke G = minor 3rd)
Progresi = Kalimat
Pergerakan Chord, misalnya dari Chord C kemudian ke F dan kemudian menuju G, ini ilustrasinya adalah seperti menyusun sebuah kalimat
Lagu = Karangan
Sebuah lagu, adalah layaknya sebuah cerita, karangan, novel dan sejenisnya.
Tabel Ilustrasi Musik & Membaca:
MembacaMusik
AbjadTangga Nada
Suku KataInterval
KalimatProgressi
KaranganLagu
(*Masing-masing materi mengenai Tangga Nada, Interval, Chord akan di jelaskan lebih detail secara tersendiri.)
Setelah kita membaca tulisan diatas, secara logika jelas kita tidak akan dapat menyusun sebuah interval, kalau tidak mengerti tangga nada, kita tidak dapat menyusun chord kalau tidak mengerti akan interval, dan kita tidak dapat menyusun sebuah progresi yang menarik kalau kita tidak mengenal chord dengan baik. Dan didalam sebuah lagu, kesemua unsur tersebut terdapat didalam-nya. Seyogyanya adalah kita dapat mengenal kesemua unsur tersebut sebelum kita nantinya akan dapat menyusun sebuah lagu. Karena sebuah lagu adalah suatu rangkaian nada/not yang memiliki makna. Demikian juga pada saat kita melakukan suatu Improvisasi misalnya, diharapkan adalah keluar nada-nada yang mewakili perasaaan,pikiran kita yang memiliki makna tersendiri, yang kita tuangkan melalui instrument musik yang kita kuasai.
Dan dengan lebih dapat mengenal not, tangga nada, mengetahui stuktur chord dan lain sebagainya, akan dapat membantu kita dalam hal proses menyusun suatu harmoni yang baik, dan tentunya dengan tidak mengesampingkan unsur perasaan serta kreatifitas dari musisi sebagai pelaku seni musik itu sendiri.
Tidak mungkin kan kita akan menyusun sebuah kata seperti "xcyz" selain sulit membaca-nya, juga tidak memiliki makna yang jelas, apa maksudnya ? hal ini bisa saja terjadi dan dilakukan oleh anak kecil yang belum dapat mengerti makna dari tiap abjad dan kata. Didalam bermusik pun bukan tidak mungkin hal seperti ilustrasi tersebut diatas dilakukan oleh para musisi pemula,yang baru mempelajari musik, Seorang pemain yang terjun didalam dunia musik tapi tidak benar-benar memahami makna dan hakekat dari tiap tangga nada tersebut misalnya, niscaya akan terjadi pula suatu penyusunan not yang ternyata tidak memiliki makna musikal yang kuat.
Dari uraian panjang dan beberapa ilustrasi diatas, sepertinya kita memang belum benar-benar memasuki dunia teori dan praktek lebih mendalam. Tapi apa yang kami kemukakan dalam tulisan sebelumnya sangat penting untuk dapat memahami filosofi dan intisari dari seni musik itu sendiri. Penulis juga berusaha, dalam buku ini Pembaca tidak hanya sekedar mempelajari Teori musik atau seseoang rang hanya mempelajari music sebagai sebuah keterampilan belaka, tapi mencoba untuk lebih menjangkau sebuah esensi Makna. Karena Musik seyogyanya harus memiliki makna, pesan. Dan jangan lupa yang terpenting dalam bermusik adalah diri anda sendiri, karena alat musik, gitar, bass, piano dan lain-lain hanyalah sebuah alat sebagai pengantar dari apa yang kita rasakan, apa yang kita pikirkan dan segala sesuatu apa yang ingin kita sampaikan."YANG BERMAIN MUSIK ANDA, BUKAN ALAT MUSIK. Jadi, teruslah jangan berhenti belajar, Isilah diri anda sebagai pelaku musik dengan segala sesuatu seperti wawasan musik, teori, praktek, pengertian musik seperti apa yang telah disampaikan, bahkan wawasan diluar music sekalipun sangatlah penting, ini juga bisa mendukung hasil karya anda nanti, karena setidak-tidaknya jika kita ingin membuat lagu mengenai politik misalnya, seyogya-nya juga kita ada pengetahuan mengenai perkembangan politik yang terjadi, dan beberapa topik lainnya yang bisa dijadikan lagu, yang tentunya lirik dan melody nya nanti akan lebih tajam dan baik sesuai dengan fenomena yang ada. Hal ini akan tercipta dan lebih mudah diwujudkan kalau si musisi sebagai pencipta lagu memang memiliki suatu wawasan yang luas. Baik dari sisi wawasan musik maupun dari sisi wawasan secara umum.

Bab 01 Introduksi Seni Musik 

Bab 02 Sebuah Ilustrasi 

Penulis: Beben Jazz

Sebuah Ilustrasi …
Scale, Interval, Chord, Progression Chord, Lagu
Sebuah Ilustrasi …
Ada suatu ilustrasi menarik, yang perlu dipahami sebelum kita melangkah mempelajari  musik lebih jauh. Setelah pada bab sebelumnya kita mengupas inti sari dari Seni Musik. Kali ini penulis mencoba mengajak pembaca untuk sedikit memperhatikan ilustrasi yang sangat menarik ini, yang penulis pernah baca dalam suatu buku yang berjudul “Bebop Lick” dan yang penulis dengar sendiri langsung dari salah seorang Guru Besar musik, pada saat proses penulis ingin lebih mengenal dan mengetahui inti sari musik yang sesungguhnya.
Ilustrasi yang dimaksud adalah,  ternyata mempelajari bagian dari ilmu harmoni musik, seperti tangga nada, interval, chord, progresi bisa kita umpamakan, selayaknyai kita  pada saat mempelajari ilmu Membaca sampai dengan akhirnya kita bisa membuat sebuah karangan.

Tangga nada = Abjad

Sesungguhnya, mempelajari tangga nada, major scale, minor scale dan tangga nada lainnya, seperti kita mempelajari abdjad a s/d z. Dan selanjutnya dari pengetahuan tangga nada ini, nantinya akan bisa kita gunakan sebagai piranti untuk menyusun interval, chord, lagu dan lain sebagainya.

Interval = Suku Kata

Mempelajari Interval, seperti kita mempelajari suku kata, pada saat kita mendapat pelajaran mengeja pada pelajaran bahasa indonesia yang kita dapat dari sekolah dasar terdahulu. Interval sendiri artinya: Jarak dari not 1 ke not lainnya (yang diambil dari bahasa Yunani, yang artinya jarak dari lembah yang satu ke lembah lainnya).
Contoh:
Dalam bahasa:                                    Dalam Interval Musik:
b-a =ba                                    C – E            Major 3rd
b-u=bu                                     C - F            Perfect 4th
p-a=pa                                     C – Gb Tritone/Dim5th
dan selanjutnya …. (ingat ini hanya ilustrasi saja)

Chord = Kata

Mempelajari Chord, seperti kita mempelajari sebuah kata. Karena sebuah kata akan terdiri dari suku kata + suku kata. Misalnya kata Bapa akan terdiri dari Ba+pa, demikian juga dengan sebuah chord, misalnya Chord C itu terdiri dari Not C-E-G (Interval C ke E = Major 3rd  dengan Interval E ke G = minor 3rd)

Progresi = Kalimat

Pergerakan Chord, misalnya dari Chord C kemudian ke F dan kemudian menuju G, ini ilustrasinya adalah seperti menyusun sebuah kalimat

Lagu = Karangan

Sebuah lagu, adalah layaknya sebuah cerita, karangan, novel dan sejenisnya.
Tabel Ilustrasi Musik & Membaca:
Membaca
Musik
Abjad
Tangga Nada
Suku Kata
Interval
Kalimat
Progressi
Karangan
Lagu
(*Masing-masing materi mengenai Tangga Nada, Interval, Chord akan di jelaskan lebih detail secara tersendiri.)
Setelah kita membaca tulisan diatas, secara logika jelas kita tidak akan dapat menyusun sebuah interval, kalau tidak mengerti tangga nada, kita tidak dapat menyusun chord kalau tidak mengerti akan interval, dan kita tidak dapat menyusun sebuah progresi yang menarik kalau kita tidak mengenal chord dengan baik. Dan didalam sebuah lagu, kesemua unsur tersebut terdapat didalam-nya. Seyogyanya adalah kita dapat mengenal kesemua unsur tersebut sebelum kita nantinya akan dapat menyusun sebuah lagu. Karena sebuah lagu adalah suatu rangkaian nada/not yang memiliki makna. Demikian juga pada saat kita melakukan suatu Improvisasi misalnya, diharapkan adalah keluar nada-nada yang mewakili perasaaan,pikiran kita yang memiliki makna tersendiri, yang kita tuangkan melalui instrument musik yang kita kuasai.
Dan dengan lebih dapat mengenal not, tangga nada, mengetahui stuktur chord dan lain sebagainya, akan dapat membantu kita dalam hal proses menyusun suatu harmoni yang baik, dan tentunya dengan tidak mengesampingkan unsur perasaan serta kreatifitas dari musisi sebagai pelaku seni musik itu sendiri.
Tidak mungkin kan kita akan menyusun sebuah kata seperti “xcyz” selain sulit membaca-nya, juga tidak memiliki makna yang jelas, apa maksudnya ? hal ini bisa saja terjadi dan dilakukan oleh anak kecil yang belum dapat mengerti makna dari tiap abjad dan kata. Didalam bermusik pun bukan tidak mungkin hal seperti ilustrasi tersebut diatas dilakukan oleh para musisi pemula,yang baru mempelajari musik, Seorang pemain yang terjun didalam dunia musik tapi tidak benar-benar memahami makna dan hakekat dari tiap tangga nada tersebut misalnya, niscaya akan terjadi pula suatu penyusunan not yang ternyata tidak memiliki makna musikal yang kuat.
Dari uraian panjang dan beberapa ilustrasi diatas, sepertinya kita memang belum benar-benar memasuki dunia teori dan praktek lebih mendalam. Tapi apa yang kami kemukakan dalam tulisan sebelumnya sangat penting untuk dapat memahami filosofi dan intisari dari seni musik itu sendiri. Penulis juga berusaha, dalam buku ini Pembaca tidak hanya sekedar mempelajari Teori musik atau seseoang rang hanya mempelajari music sebagai sebuah keterampilan belaka, tapi mencoba untuk lebih menjangkau sebuah esensi Makna. Karena Musik seyogyanya harus memiliki makna, pesan. Dan jangan lupa yang terpenting dalam bermusik adalah diri anda sendiri, karena alat musik, gitar, bass, piano dan lain-lain hanyalah sebuah alat sebagai pengantar dari apa yang kita rasakan, apa yang kita pikirkan dan segala sesuatu apa yang ingin kita sampaikan.”YANG BERMAIN MUSIK ANDA, BUKAN ALAT MUSIK. Jadi, teruslah jangan berhenti belajar, Isilah diri anda sebagai pelaku musik dengan segala sesuatu seperti wawasan musik, teori, praktek,  pengertian musik seperti apa yang telah disampaikan, bahkan wawasan diluar music sekalipun sangatlah penting, ini juga bisa mendukung hasil karya anda nanti, karena setidak-tidaknya jika kita ingin membuat lagu mengenai politik misalnya, seyogya-nya juga kita ada pengetahuan mengenai perkembangan politik yang terjadi, dan beberapa topik lainnya yang bisa dijadikan lagu, yang tentunya lirik dan melody nya nanti akan lebih tajam dan baik sesuai dengan fenomena yang ada. Hal ini akan tercipta dan lebih mudah diwujudkan kalau si musisi sebagai pencipta lagu memang memiliki suatu wawasan yang luas. Baik dari sisi wawasan musik maupun dari sisi wawasan secara umum.
Penulis: Beben Jazz

MARI KITA MULAI SAJA
Apakah Seni Musik itu ?
Kalau kita di Tanya,  apakah intisari dari Seni Musik itu sendiri sebenarnya ? mungkin banyak sekali jawaban yang akan timbul, dan berbagai pendapat yang dikemukakan mengenai pertanyaan tersebut diatas. Yang pasti memang Musik adalah salah satu anugrah yang diturunkan oleh sang Pencipta diatas dunia ini, yang benar-benar dapat membuat hidup ini menjadi lebih berwarna. Dan kembali pada pertanyaan diatas, sebenarnya Intisari dari Seni Musik itu sendiri adalah, suatu seni memindahkan nada-nada atau not-not sehingga menjadi Harmonis. Apakah sesederhana itu ? Memang definisi tersebut hanya memandang dan mengacu pada kenyataan yang terjadi dalam proses bermain suatu alat musik, karena instrumen apapun yang kita gunakan, baik itu melalui suara atau mulut, gitar, piano dan alat lainnya, pada hakekatnya yang dilakukan oleh para pemain musik tersebut  melalui instrumen musik adalah: proses pindah memindahkan not dengan tujuan tertentu melalui alat yang digunakan.Vocalist dengan suaranya untuk bernyanyi, atau ber scat singing, gitaris dengan jari jemari-nya yang memainkan not tema lagu, memetik, ataupun ber-explorasi dengan Improvisasi seperti pada gitaris jazz, demikian juga dengan pianis dan alat musik lainnya. Setuju ? itulah kenyataannya. Dan pendapat Seni Musik adalah seni bermusik, atau seni bermain musik juga tidak bisa disalahkan, namun pendapat tersebut terlalu umum dan luas makna-nya.
Tetapi ternyata proses menjalin not demi not, nada demi nada supaya menjadi harmonis dan sesuai dengan tujuan dimaksud ternyata tidaklah sesederhana itu, meskipun juga bukan suatu hal yang sulit sekali. Tapi yang pasti seseorang kadang  untuk benar-benar dapat memahami seni musik dan benar-benar nantinya dapat menjalin suatu nada dengan nada lainnya sampai menjadi indah itu butuh proses yang kadang cukup lama juga. Ada yang harus sampai menekuninya lewat proses akademis, yang cukup lama juga, meskipun ada juga yang melakukan prosesnya tanpa proses akademis. Kendati demikian, baik yang melalui jalur akademis, maupun tidak, semuanya pasti melalui suatu proses yang namanya belajar, belajar dan belajar, baik melalui buku, guru, mendengar dan lain sebagainya, akademis/non akademis.
Dan secara logika sederhana, untuk dapat menyusun jalinan not menjadi harmonis dan indah, seyogya-nya orang tersebut sebaiknya dapat mengenal not dengan baik. Karena dengan mengenal not lebih jauh proses penyusunan not menjadi indah tersebut, lebih dapat terbantu, dan tentunya juga tetap hal yang berkaitan dengan hal rasa tidak dapat di kesampingkan, karena hal rasa juga memiliki peranannya tersendiri.
Apakah yang dimaksud dengan mengenal not ?
Seperti yang telah diutarakan diatas, satu faktor yang penting untuk dapat menyusun dan menjalin not menjadi indah adalah dengan dapat mengenal notdengan baik terlebih dahulu. Atau dengan kata lain, pemain musik yang lebih mengenal not lebih baik, punya kecenderungan akan dapat lebih baik dan cepat dalam menyusun not demi not menjadi Harmonis.
Kembali pada pertanyaan diatas,  apakah yang dimaksud dengan mengenal not itu ? Hal tersebut dapat di umpamakan sama seperti kita ingin mengenal seseorang misalnya: paling tidak setelah terjadi proses perkenalan, kita akan tahu :
1. Namanya
2. Rumah-nya, no. telphone
    dan setelah kita kenal lebih jauh kita akan juga dapat mengetahui
3. Sifat-nya
… dan hal lain sebagainya mengenai teman baru kita tersebut, sehingga kita makin mengenalnya dengan segala sesuatu yang ada pada orang tersebut sifat baik, maupun buruknya ataupun apa yang dia suka maupun apa yang dia tidak suka, hal-hal tersebutlah yang akan membuat kita jadi mengetahui hal apa yang akan kita lakukan untuk menjadi sahabat terbaiknya, sehingga niscaya nantinya kita dan orang tersebut akan terjalin suatu persahabatan yang harmonis.
Demikian juga dengan mengenal not  paling tidak kita sebaiknya tahu
1. Nama not atau chord tersebut apa, kemudian
2.Letak not  tersebut pada fretboard guitar dimana serta penulisannya pada notasi  
   dimana, selanjutnya lebih jauh dan dalam lagi kita akan sampai
3. mengenal bunyi serta nuansa yang timbulkan dari not, interval, chord tersebut.
Ilustrasi … penjelasan dari ke-3 point tersebut diatas …
Ilustrasi dengan Not …
Misalnya saya sebut, not Eb … pernahkan anda mendengar-nya ? kalau pernah berarti anda sudah memenuhi point 1 (tahu namanya), kemudian tahukah anda dimana saja lokasi not Eb tersebut pada Fretboard gitar misalnya, dan menunjukkan serta memegang secara cepat not tersebut ? kalau hal ini sudah dapat anda lakukan berarti anda sudah memenuhi point 2 (tahu lokasinya). Kemudian anda dapat meningkat ke point 3. Pada point 3 anda dapat mengujinya dengan cara, meminta rekan anda untuk membunyikan not tersebut, lalu anda menebaknya, dan tentunya anda tidak boleh melihat jarinya, Kalau hal tersebut juga sudah dapat anda lakukan, selamatlah, anda berarti sudah benar-benar mengenal not dengan sangat baik. Mungkinkah itu ? apakah mendeteksi bunyi not  tersebut adalah sesuatu yang mustahil ? apakah anda memang benar-benar harus sangat berbakat ? Ternyata berdasarkan pengalaman penulis,  hal tersebut dapat dicapai oleh semua orang dan tidak membutuhkan mukjizat. Yang dubutuhkan hanyalah KEMAUAN KERAS, KERJA KERAS. Dengan latihan EAR TRAINING yang intensive, proses mengenal bunyi dapat dicapai. Dan Point 1 dapat dengan mudah kita ketahui jika kita mempelajari Teori Musik, Dan Point 2 kita bisa latih dengan latihan ketrampilan pada alat Musik (Major).  
Dunia musik sama dengan dunia lainnya, untuk Sukses tidak ada yang Instan. Sukses sangat membutuhkan kemauan Keras, Konsisten, serius dan sekali lagi harus tekun dan bersungguh sungguh, bakat bukan segalanya. Dan terbukti orang yang sukses adalah tidak selalu orang yang paling berbakat, tetapi yang pasti adalah orang yang sangat bersungguh-sungguh berusaha untuk Sukses.
Ilustrasi dengan Chord …
Sama dengan pada Not, misalnya saya sebut Chord Cdim7 … pernahkah anda mendengarnya ? mengetahui bentuknya, Lokasi nya pada Gitar ? kenal bunyinya ? Kalau anda tidak tahu semuanya, niscaya pasti anda akan tidak pernah menggunakannya, karena anda benar benar tidak kenal Chord tersebut. Padahal kalau anda kenal dan menggunakannya, bisa jadi dengan disisipkannya chord tersebut kedalam karya anda ternyata bisa dapat lebih memperindah lagu dan efek lainnya pada lagu yang tak terduga, semua mungkin bukan ? dan yang terpenting  … Jangan pernah berhenti untuk BELAJAR.
Sulitkah proses mengenal Not, Chord tersebut ? atau seberapa penting dan seberapa haruskah kita mengenal dan menguasai segala sesuatu yang berkaitan dengan not tersebut ? Untuk menjawab sulit tidak-nya yang pasti proses tersebut bisa dipelajari secara bertahap, dari mulai mempelajari-nya secara teori, sampai dengan proses mengenal bunyi dengan latihan Ear Training yang intensif, dan selanjutnya tinggal masalah waktu dan kerja keras saja, pasti hal tersebut dapat dicapai… Semua bisa dipelajari Bukan. Dan masalah harus atau tidak harus, anda dapat menentukannya sendiri, Tapi yang pasti tahu akan lebih baik, lebih kenal ilmu music akan sangat membantu pekerjaan anda sebagai seorang musisi. Dan berdasarkan pengalaman penulis serta penuturan dari beberapa praktisi, bagi orang yang benar-benar ingin mempelajari musik secara serius, apalagi memang orang tersebut akan hidup dari bermain musik, hal ini menjadi wajib hukumnya. Karena dengan benar-benar mengenal not, mempelajari ilmu musik akan sangat membantu sekali dalam proses pemilihan not yang tepat sesuai dengan yang kita inginkan. Pada saat kita menginginkan nuansa yang riang, kita akan tahu chord apa yang akan kita gunakan, berikut Progression Chordnya, serta rangkaian not apa yang akan kita pilih, dan pada saat kita membutuhkan nuansa yang sedih juga kita tahu rangkaian not apa yang akan kita pilih. Karena kita makin chord, makin kenal nol, dan kenal Musik dan Ilmunya. Dan Pengetahuan tentang Ilmu musik tersebut  juga akan dapat membuat kita menjadi lebih yakin dalam bermain. Sekali lagi faktor rasa juga tetap pegang peranan dalam hal ini, dan memang paduan yang baik untuk seorang pemain adalahperpaduan antara kepekaan rasa dengan pengetahuan teori musik yang baik.
Setelah kita membaca uraian diatas, metode latihan selanjutnya yang harus kita lakukan adalah, bagaimana kita dapat mengenali not-not, chord tersebut dengan baik, dan tentunya ditunjang juga dengan pengertian akan teori dasar musik yang baik. Melalui buku musik yang kami ketengahkan oleh ini, kita akan bekerjasa-sama, sharing mengenai tujuan tersebut.
Dalam penulisan awal buku musik ini, penulis lebih banyak mengetengahkan sisi musik dari pengertian dan philosofy terlebih dahulu, sebelum kita benar-benar masuk kedalam sisi teori maupun praktek. Dan perlu juga diketahui  pokok bahasan kita nantinya lebih mengacu atau menuju pada musik dari sisi Ilmu Musiknya itu sendiri, berkenaan dengan hal ilmu Harmoni, dan penerapannya pada Gitar, salah satu Instrumen yang cukup Populer di negeri tercinta ini. Tetapi bukan berarti dari sisi harmoni ilmu tersebut tidak bisa diterapkan pada instrumen lainnya, pilihan Gitar lebih kepada melihat dari sisi kemudahan, effisiensi, dan hal lainnya, Gitar mungkin lebih mudah terjangkau, dan lebih mudah dibawa kemana-mana, dan kebetulan background penulis juga bermain gitar. Dan secara Ilmu Harmoni, baik pada Gitar, maupun Piano misalnya ataupun instrumen lain, kalau bicara mengenai Interval, Chord, dan Tangganada misalnya, tentunya berlaku pengertian yang sama, hanya pada sisi praktek-nya saja yang diterapkan pada instrumen berbeda.

Bab 03 Major Scale 

Penulis: Beben Jazz

S C A L E
T a n g g a – N a d a
Seperti yang pernah saya tulis dalam Bab sebelumnya, kalau kita mempelajari sebuah tangga nada ilustrasinya seperti kita mempelajari sederetan abjad a s/d z, saat proses belajar membaca waktu kita di sekolah dasar dulu. Misalnya kalau kita mempelajari tangga nada Major Scale, anggaplah kita sedang seperti mempelajari abjad A s/d  H, mengapa hanya sampai H ? karena memang tangga nada bukan hanya Major Scale saja bukan ? seperti kita ketahui, bahwa tangga nada itu selain Major Scale juga terdapat Minor Scale, Pentatonik Scale, Blues Scale, 7 Modes didalam Major scale Ionian, Dorian, Locrian, Phrygian, Lydian, Mixolydian, Aeolian, Locrian  dll.
Tapi kali ini yang akan kita bahas, adalah tangga nada Major Scale:
Baca         *Phytagoras
                “Johannes Kepler
Sebelumnya harus dipahami terlebih dahulu kalau suatu “Scale”  terbentuk dari Interval-Interval HALF STEP dan WHOLE STEP
Half Step … adalah jarak atau interval terdekat diantara dua nada (berjarak ½ nada). Pada Gitar sama dengan jarak 1 fret (Fret pertama ditekan pada senar 1 = bunyi F, dan pada Fret kedua ditekan Pada senar 1 juga, akan berbunyi F#). Dan jika pada Piano terdapat interval Half Step yaitu jarak antara satu Tuts Putih ke Tuts Hitam. Sebagai contoh nada yang berjarak ½ adalah : B ke C dan E ke F (khusus 2 contoh ini, pada piano adalah jarak dari 1 tuts putih ke tuts putih berikutnya tanpa diantaranya terdapat Tuts Hitam). Contoh lain not yang berjarak ½ :  F ke F#. C ke C# (klw yang ini jarak antara satu Tuts Putih ke Tuts Hitam)
Whole Step … adalah interval berjarak penuh (berjarak 1 nada), atau bisa dikatakan Whole Step itu terdiri dari 2 Half-Step. Contoh : dari Not C ke D, atau D ke E. Pada Gitar, sama dengan memegang not dengan Jarak 2 Fret.
Dan ada satu jenis jarak lagi yaitu : Step & Half, atau 1 ½ yaitu jarak 3 Half-Step
Half Step            selanjutnya akan disingkat menjadi H
Whole Step         selanjutnya akan disingkat menjadi W
Step & Half         disingkat 1 ½
* untuk lebih jelas-nya bisa lihat pada contoh
Pengertian Scale itu sendiri, dan kadang juga disini(Indonesia) sering disebut sebagai Tangga nada, adalah : Susunan beberapa not yang diatur menurut jarak (interval) tertentu.
Sedikit ilustrasi:
Mengapa bisa disebut Tangga Nada ? karena mungkin sebagian orang beranggapan atau membayangkan suatu susunan not yang menaik dan menurun seperti urutan/tingkatan anak tangga yang lazim kita lihat. Tapi dalam konteks ini hal yang penting kita harus perhatikan adalah faktor yang berhubungan dengan ukuran. Karena dalam konteks anak tangga pun sebaiknya mempunyai ukuran yang rasional sehingga memudahkan orang yang akan menapaki anak tangga tersebut. Nggak kebayang kan ? kalau suatu tangga, tapi memiliki ukuran dari satu anak tangga ke anak tangga yang lain dengan ukuran tidak beraturan, ada yang 10 cm, ada yang 30 cm, ada yang 50 cm, 1 m, kemudian 10 cm lagi dst. Wah bisa jadi berbahaya tuch !!!, tidak aman dan akan dapat mencelakakan orang lain. Jadi Faktor ukuran ini sangat penting, dan istilahnya didalam musik atau suatu tangga nada, masalah ukuran/Interval ini sangat penting. Karena dari susunan not dengan jarak yang logis tersebut nantinya akan dapat membantu kita dalam  menyusun tangga nada yang harmonis, yang nantinya dari hal tersebut akan memudahkan kita dalam membentuk suatu susunan melodi indah dan harmonis juga tentunya.
*interval adalah : jarak dari not satu ke not yang lainnya. Yang asal arti katanya dalam bahasa Yunani Kuno  adalah : jarak dari lembah yang satu ke lembah lainnya, kemudian di implementasikan kedalam istilah musik menjadi jarak dari not yang satu ke not yang lainnya tersebut.
Baiklah, sekarang kita kembali pada Major Scale.
Major Scale didalam formulanya memiliki 5 buah Interval Whole Step (W) dan 2 buah Interval Half Step (H)
Contoh didalam : C Major Scale

C Major Scale (gambar notasi)
C Major Scale (1 oktaf pada gitar)
C Major Scale (6 Posisi pada Gitar)
Posisi I
Posisi II
Posisi III
Posisi IV
Posisi V
Posisi VI

Phytagoras:
Ukuran interval interval music, termasuk pembagian 1 oktaf menjadi 8 nada telah dibuat oleh Phytagoras pada pertengahan abad ke-6 SM, Phytagoras juga merumuskan ide “Harmoni dari alam semesta” (Music of the spheres) dan menjadi ide yang sangat popular diantara teoritikus music dari abad pertengahan.
(sejarah musik jilid 1, Dr.Rhoderick J. McNeill)
Sekelumit kisah tentang Phytagoras …
Phytagoras lahir  sekitar tahun 580 SM, di Pulau Samos, sebelah barat Asia Kecil (sekarang Turki, Samos sendiri masuk wilayah Yunani saat itu). Phytagoras dikenal sebagai Bapak Matematika dengan Rumusnya yang terkenal, tapi selain itu dia juga seorang Filsup yang mempelajari dan ahli dalam ilmu bidang Kosmologi (alam semesta, bumi dan antariksa), Serta seorang musikus yang andal. Jadi sangat beragam Ilmu yang dimiliki oleh seorang Phytogoras, Ahli Filsafat, Matematika, Kosmologi, dan Musik. Kesemua ilmu tersebut saling berkaitan dalam proses analisa akhirnya dia bisa menemukan jarak/interval nada yang kita kenal sekarang didalam Major Scale.
Penemuan itu dimulai ketika pada tahun 535 SM Phytagoras pergi ke Mesir untuk lebih memperdalam ilmu yang dimilikinya. Ketika di Mesir beliau menemukan 4 nada suci orang mesir (not: C D A B) seperti tergambar dalam alat music Lyra buatan Orpheus yang memiliki 4 Dawai yang menggambarkan :
 4 Elemen “Bumi, Air, Udara dan Api”
Kemudian seorang Phytagoras dengan latar belakangnya seorang Pemikir penasaran, dia mencoba menambahkan jumlah Dawainya, Lyra buatan Phytagoras berjumlah 7 Dawai yang melambangkan urutan ketujuh planet bumi (astonomi purba) sebagai berikut :
D saturnus
C yupiter
B Mars
A Surya
G venus
F merkurius
E bulan
“Semua ditunjukkan dengan angka dan harmoni, didalam music maupun dalam alam semesta” , inilah dalil Phytagoras
Karena Tuhan Sang Pencipta Alam Semesta beserta isinya, juga sudah memberikan tanda tanda mengenai Ilmu Harmoni Musik di Bumi Antariksa dan alam semesta di mana Jarak antara planet satu dengan planet yang lainnya sudah diatur menurut jarak tertentu, ini yang merupakan inspirasi akan adanyaInterval dalam Musik, Kemudian juga Phytagoras menemukan bahwa Planet itu berputar pada porosnya sambil mengelilingi Matahari mengeluarkan bunyi. Hal ini disempurnakan oleh apa yang telah ditemukan oleh Ahli Matematika dan Astronomi kebangsaan Jerman Johannes Kepler. Baca “Kepler”.
Penganut Phytagoras berpendapat :
“Allah telah menciptakan segala sesuatunya menurut harmoni/keseimbangan”
Dan saat dawai ditambahkan, pastinya bunyinya tidak langsung harmonis, dan bunyi 1 oktaf delapan not ini juga tidak langsung seperti yang kita dengar sekarang. Phytagoras dengan keahliannya dalam ilmu hitung serta dengan bantuan sebuah alat yang bernama Monochord (satu dawai), akhirnya dia menemukan jarak yang kita kenal sekarang terdapat pada Major Scale yaitu 1 1 ½ 111 ½.
Allah menciptakan segala sesuatu pasti mempunyai  Maksud, dan Allah memberikan tanda tanda atas segala sesuatu termasuk musik, bagi orang yang mau berpikir.
Dalam hal ini seorang Phytagoras lah yang berhasil membaca tanda tanda, dan Major Scale, 1 Oktaf merupakan perlambang Bumi dengan ke 7 Planetnya. Luar Biasa, Allahu Akbar.

Johannes Kepler:
Tanggal 15 Mei 1618 ahli matematika dan astronomi Jerman, Johannes Kepler, menemukan hukum ketiga dari ketiga hukumnya tentang pergerakan planet. Hukum ini kemudian dipublikasikan dalam karyanya “Harmonices Mundi” (Harmoni Dunia) yang terbit setahun kemudian.
Melalui hukum ketiga tersebut Kepler berusaha memperjelas proporsi dan geometri dalam gerakan planet dengan mengaitkannya dengan skala dari interval musik. Upaya tersebut  merupakan kelanjutan dari apa yang disebut filsuf Yunani Phytagoras sebagai “Harmony of Spheres”
Menurut Kepler planet menghasilkan nada musik saat mengelilingi Matahari, dan tinggi rendahnya nada bervariasi tergantung kecepatan sudut terhadap Matahari. Bumi mengeluarkan mi-fa-mi. Pada interval yang sangat langka seluruh planet menghasilkan nada yang membentuk kesatuan sempurna. Kepler berpendapat bahwa hal ini mungkin baru terjadi sekali dalam sejarah, kemungkinan pada saat penciptaan.
Kompas/klasika/selasa, 15 Mei 2012

Bab 04 Interval 

Penulis: Beben Jazz

INTERVAL
Interval : berasal dari bahasa Yunani Kuno yang memiliki makna, jarak dari lembah yang satu kelembah lainnya, kemudian di implementasikan kedalam istilah musik menjadi jarak dari not yang satu ke not yang lainnya.
Seberapa penting Interval ini ?
Mempelajari Interval, seperti kita mempelajari suku kata, pada saat kita mendapat pelajaran mengeja pada pelajaran bahasa indonesia yang kita dapat dari sekolah dasar terdahulu. Kita tidak mungkin dapat membaca sebuah kata, jika kita pada awalnya tidak dapat mengeja susunan dari suku kata tersebut. Jadi semuanya memang adalah sebuah proses, kenal abjad, suku kata, kata, kalimat terlebih dahulu baru selanjutnya dapat membaca atau membuat sebuah karangan (cerpen, novel dan lain sebagai-nya)
Suku Kata   =       Interval
b-a = ba                  C – E = Major 3rd
b-u = bu                  E – G = minor 3rd
p-a = pa                  G – B = Major 3rd
Bapa adalah sebuah kata gabungan 2 suku kata, dan CMaj7 adalah sebuah Chord gabungan C – E – G – B yang disusun oleh Interval (Major3+Minor3+Major3)
dst.
Jadi bisa dipastikan, didalam sebuah chord pasti ada Interval, dan sebuah lagu adalah sususan interval yang disusun dari not ke not hingga lagu itu selesai. Jika kemampuan mengenal Interval kita kuat, niscaya kita akan dapat mendeteksi sebuah chord dengan mudah, dan pekerjaan men-transcribe (mendengar dan menuliskan kembali) sebuah lagu akan menjadi cepat. Dan proses pengenalan Bunyi interval ini dapat dilatih dengan sebuah latihan Ear Training/Solfegio yang intensif.
Banyak para pemain musik yang menganggap sepele peranan Interval ini, karena dipikir apa pentingnya Interval ini, dan tidak sedikit dari para pengajar juga banyak melewati bab mengenai peranan Interval ini. Dari contoh diatas saja kita bisa membayangkan fungsinya, tidak mungkin sebuah Chord Triad (chord yang terdiri dari 3 not) saja, dapat terbentuk tanpa ada Interval.
Dan dari 2 not pertama (Interval awal) sebuah lagu kadang sudah dapat menggambarkan Warna sebuah lagu, akan lebih ke Major atau Minor, sehingga para pemain yang akan melakukan Improvisasi pada sebuah lagu sudah punya bayangan awal akan menggunakan scale/mode apa pada saat akan melakukan Improvisasi nantinya.
Contoh : (lagu Black Orpheus, lihat 2 nada pertama)

Banyak sekali bahkan komposisi di era lalu (Yunani, Middle Ages, Baroque, Klasik) sebuah lagu hanya disusun oleh susunan interval-interval :
Contoh : Andantino – M. Carcassi
Major Interval & Minor Interval:
Simple dan Compound Interval
Jika dipandang dari sisi wilayahnya (range), Interval dibagi menjadi 2 bagian.
Simple Interval
Simple Interval adalah, interval yang masih terdapat didalam satu Octave
Compound Interval
Compound Interval adalah interval yang berada diatas satu Octave, tapi tidak melebihi dua octave. Biasanya Compound ini yang dipergunakan sebagai option not pada saat kita nanti akan membentuk option chord seperti chord Major 9, Major 11, Major 13 dst.
Makanya, pernah ada satu pertanyaan ke penulis, Mengapa misalnya chord C Major 9, tidak di tulis dengan C Major 2, padahal kan not tambahannya sama-sama D ?
(Isi dari CMaj9 = C  E  G  B  D), Karena not D sebagai tambahan/option yang diambil untuk option chord adalah not D yang berada pada Compound Interval, yaitu Interval Maj 9 nya bukan Interval Maj 2. Makanya chord-nya menjadi kita sebut dengan CMaj9, bukan C Maj2 (contoh didalam chord C)
C    D    E    F    G    A    B    C    D    E    F    G    A    B    C
{------Simple Interval------} {-----Compound Interval-----}
Gambar: (Compound Interval)
Jadi cukup panjang juga ya cerita kita membahas Ilmu Interval ini, memang Ilmu interval ini sangatlah penting sekali diketahui, namun sekali lagi tidak sedikit juga para praktisi musik yang mengabaikannya, bahkan hanya dianggap sebagai sesuatu yang numpang lewat aja, pokok-nya dianggapnya interval … ya begitulah … padahal dalam penerapan prakteknya nanti, Ilmu Interval ini sangat bisa jauh dan luas sekali dikembangkan serta digunakan. Hanya bisa dibatasi oleh sejauh luasnya imajinasi kita aja.
Sekarang kita sama-sama punya PR ya, seberapa jauh Ilmu Interval ini berguna dalam praktek, dan seberapa jauh kita bisa mengembangkannya
INTERVAL INVERSION
Interval Inversion adalah Pembalikan sususan Interval
Contoh: C – E (Major Interval, Major 6), dibalik dipindahkan 1 octave menjadi E – C (minor Interval, minor 6). Inversion akan mengubah nilai jarak interval, dan interval inversion Major akan menghasilkan interval minor. Suatu pengecualian Interval Perfect, Perpect 4 dan Perfect 5,di balik akan tetap menjadi Perfect
Untuk mendapatkan Interval Inversion, cara yang termudah adalah dengan mengurangi nomor interval dengan angka Sembilan, Misalnya interval inversion Major 7, inversion nya 9-7 = minor 2 (Major menjadi minor).
Namun secara Nuansa dan bunyi, jika interval ini di bunyikan secara bersamaan, Interval maupun Interval Inversionnya tetap akan berbunyi dan bernuansa Sama.

INTERVAL RATIOS
Skala perbandingan Interval, yang berguna juga untuk lebih mengenal bunyi interval dan terutama pada saat melakukan Tuning Piano
JENIS INTERVAL
SKALA
Prime (Unison)
1    :    1
Octave
1    :    2
Perfect 5th
2    :    3
Perfect 4th
3    :    4
Major 6th
3    :    5
Major 3rd
4    :    5
Minor 3rd
5    :    6
Minor 6th
5    :    8
Minor 7th
5    :    9
Major 2nd
8    :    9
Major 7th
8    :   15
Minor 2nd
15  :   16
Tritone
32  :   45
THE QUALITY OF INTERVAL IN CLASSICAL COUNTERPOINT
Pada Jaman Klasik abad 16 – 17, Ilmu Harmoni belum ada dan digunakan, tapi Interval sudah digunakan, dan juga kalau diperhatikan dalam permainan musisi jaman itu sebenarnya sudah terdapat isi dari Chord dari not-not yang disusun dan dimainkan, tapi waktu itu tidak dimainkan secara bersamaan oleh seorang musisi (harmoni) dengan sebuah Instrument.
Dan dengan perkembangan jaman dari Era Klasik sampai ke Jazz, Quality Interval mengalami perubahan (rasa, nilai), misalnya yang sebelumnya pada era Klasik masuk category Perfect Consonance, pada era Jazz menjadi Secondary Consonance dan selanjutnya.

THE QUALITY OF INTERVAL IN CLASSICAL COUNTERPOINT

Perfect Consonance

Prime, Octave, Perfect 5th, Perfect 4th  with root on top
ImPerfect Consonance
Major 3th, minor 3th, Major 6th & Minor 6th

Dissonance

Major 2nd, minor 2nd, Major 7th, minor 7th, Perfect 4th with Root Beneath all Augmented & Diminished Intervals

THE QUALITY OF INTERVAL IN JAZZ

Primary Consonance

Major 3th, minor 3th, Major 6th & minor 6th

Secondary Consonance

Prime, Octave, Perfect 5th

Mild Dissonance

Augmented 5th, Tritone, Major 2nd, Minor 3th & minor 7th

Dissonance

Major 7th, minor 9th, minor 2th

Bab 05 Empat Dasar Pembentukan Chord Triad

Penulis: Beben Jazz

Para pembaca masih ingat ?
Jika di ibaratkan interval adalah seperti sebuah suku kata, Chord adalah sebuah Kata “Chord=Kata”  ilustrasi nya jika kita sedang mempelajari sebuah bahasa.
Ilustrasi:
C-E adalah interval Major 3, E ke G Adalah interval minor 3, jadi jika kedua interval itu digabung Major 3 + Minor 3, akan menghasilkan sebuah chord Major Triad, dalam hal ini contohnya Chord C.
Sebelum kita masuk membahas chord lebih jauh, kita harus mengetahui terlebih dahulu,  apa definisi dari Chord.
Chord:
Chord adalah , 3 not atau lebih yang dibunyikan secara harmoni (berbarengan/bersamaan)
Sebagai awal yang kita bahas kali ini adalah Chord Triad (chord yang terdiri dari 3 not), dan Chord yang terdiri dari 3 not, memiliki 4 bentuk yaitu :

4 BASIC TRIAD
4 pembentukan dasar tersebut adalah sebagai Berikut:
Major:
Gambar:
Minor:
Gambar:
Diminished:
Gambar:
Augmented
Gambar:
Rumus Chord Triad:
Major   1 3   5
Minor   1 3b 5
Dim      1 3b 5b
Aug      1 3   5#
Dengan kita mengetahui bagaimana asal sebuah chord terbentuk, mengetahui rumusnya. Akan sangat membantu kita dalam hal mengembangkan chord, dan berdampak pula pada variasi dalam memainkan sebuah lagu. Dan kita tidak tergantung pada bentuk bentuk chord yang kita sudah hapal saja, kita bisa mengembangkan seluas luasnya yang sekali lagi hanya dibatasi oleh imajinasi dan kreatif kita. Karena didalam buku Guitar Chord Encyclopedia terbitan Alfred, tidak kurang bentuk C saja ada 28 buah. Begitu banyak intro lagu terkenal, misalnya : Michele - the Beatles, Still Loving You – Scorpion dll. Menjadi begitu khas dan memiliki daya tarik sendiri, karena variasi yang dilakukan oleh si pembuatnya yang sangat mengerti ilmu pembentukan chord ini. Hayo kuasai ilmu nya lalu kembangkan kreatifitas dan imaginasi anda.
Contoh:
Gambar chord Triad di gitar

Gambar Etude Triad

Bab 06 Chord Inversion 

Penulis: Beben Jazz

Dimateri yang sebelumnya kita telah membahas mengenai 4 dasar pembentukan TRIAD (Chord yang terdiri dari 3 not)/ “four basic triad”, kali ini kita akan membahas mengenai Chord Inversion atau kalau diartikan secara sederhana saja “pembalikan chord”, apa nya yang dibalik ? yang dibalik adalah susunan not pembentukan chordnya.
Sebagai contoh:
C (triad), yang susunan not pembentukannya adalah:
C         E          G                                 ini disebut posisi root
            E          G            C                     ini disebut posisi Inversi I  (Pertama)
                        G            C            E            ini disebut posisi Inversi II (Kedua)
Contoh Gambar: (Notasi)
Apa perlunya Inversion ?
Ternyata dalam praktek nya, inversion didalam dunia musik yang kaya akan berbagai nuansa  sangat dibutuhkan, terutama memang peranan chord sebagai salah satu dasar pembentuk nuansa sangat besar peranannya. Dan kadang jika kita memegang sebuah chord pada gitar misalnya dengan selalu hanya menggunakan posisi root saja, akan terasa monoton/begitu2 saja, dan jika anda suatu ketika mau mencoba mempraktekkan chord inversion ini, jangan heran kalau anda akan mendapatkan kejutan2 dari nuansa yang baru tercipta dari chord inversion ini, padahal dari sebuah chord yang sama. Dan dengan  inversion ini dapat membuka peluang kita untuk memegang sebuah chord dengan lebih banyak variasi lagi, percaya kah anda, pada sebuah gitar anda dapat memegang chord C sampai dengan 25 posisi ? Dan bukan tidak mungkin hal ini dapat memberikan inspirasi baru bagi musisi khususnya. Cobalah chord inversion ini, niscaya anda akan mendapatkan kegunaan-kegunaan lainnya, yang dapat memperkaya komposisi anda …
Catatan:
Teori-teori dasar yang terdapat didalam klinik musik sound up ini, dapat dipraktekkan untuk beberapa jenis musik, seperti gitar, piano, dan beberapa alat harmoni lainnya. Memang di jelaskan sangat global, dan tidak mengacu untuk dipraktekkan untuk satu alat musik saja. Dan jika ada pertanyaan seputar teori/klinik musik, silahkan kirim pertanyaan anda ke redaksi majalah sound up.Terima kasih.


TEORI MUSIK JAZZ

Posted by JAZZ ONLY at 10:50 PM
Anda dapat memainkan interval tidak hanya satu interval, tapi anda dapat mengkombinasikan dengan interval yang lain. Gabungkan antara satu Third interval dengan Third interval yang lain, Ini akan menghasilkan triad. Triad adalah bentuk chord dasar yang paling sederhana.
1. Gabungkan Major 3rd dengan Minor 3rd diatasnya akan menghasilkan Major Triad. Contoh pada bar 1Sehingga konstruksi yang membentuk chord C major adalahC-E-GInterval C ke E :Major 3rd Interval E ke G:Minor 3rd
2. Gabungkan Minor 3rd dengan Major 3rd diatasnya akan menghasilkan Minor Triad. Contoh pada bar 2Sehingga konstruksi yang membentuk chord C Minor adalahC-Eb-GInterval C ke Eb: Minor 3rd Interval Eb ke C:Major 3rd
3. Gabungkan dua Minor 3rd diatasnya akan menghasilkan Diminished Triad. Contoh pada bar 3Sehingga konstruksi yang membentuk chord C dim adalahC-Eb-GbIntervalC ke Eb :Minor 3rd Interval Eb ke Gb:Minor 3rd
4. Gabungkan dua Major 3rd akan menghasilkan Augmented Triad. Contoh pada bar 4Sehigga konstruksi yang membentuk chord C aug adalahC-E-G#Interval C ke E : Major 3rd Interval E ke G#: Major 3rd
Cobalah mainkan masing-masing chord tersebut. Ini akan menghasilkan efek emosional yang berbeda. Contohnya saat memainkan chord Major anda akan merasa bahagia, kuat, senang. Saat memainkan chord minor anda akan merasa sedih, tragis, bawaannya melamun, ingat akan kisah cinta anda yang tidak kesampaian (apa sih… hehe). Saat mendengarkan chord Diminished anda akan merasa gelisah. Saat mendengarkan chord Augmented anda akan merasa suasana yang memberi kesan sepi. Hening.

Interval Inversion
Apabila kita pindahkan nada root/awal satu oktaf ke atas maka akan terbentuk interval baru yang disebut, INTERVAL INVERSION, Hal ini berlaku untuk setiap interval dan tidak mempengaruhi fungsi interval.
Kita ketahui interval antara C dan D adalah second major.
Bagaimana kalau kita pindahkan C menjadi satu oktaf di atasnya. Seperti di bawah..

Dapat kita lihat Interval inversion akan mengubah nilai jarak interval. Sebelumnya jarak interval dari C ke D adalah adalah second major, dan Jarak dari D ke C adalah minor seventh. Jarak interval major akan menjadi minor, demikian pula sebaliknya.
Perkecualian untuk perfect interval. Interval inversion untuk perfect four adalah perfect fifth dan demikian pula sebaliknya. Karena itu mereka disebut perfect. Maksudnya intervalnya tidak berubah dari major ke minor, ataupun minor ke major.
Bila kita perhatikan lebih lanjut semua nya berjumlah 9…??? Maksudnya dari interval awal ditambah dengan interval berikutnya menjadi 9, contoh:
C ke D : Major 2ndD ke C : Minor 7th
2 + 7 = 9…
Yang dibawah adalah mengenai diatonic interval. Selanjutnya saya coba untuk menulis mengenai chromatic Interval. Untuk menuju tahap ini kayanya kita perlu untuk mundur dikit bentar.Scale terbentuk dengan jarak interval setengah nada "Half Step"(H) dan Satu nada "Whole Step"(W)Ini adalah jarak interval dari nada ke nada pada scale C Major DiatonicC D E F G A B CW W H W W W HNilai interval antara dua nada dapat berubah apabila jarak interval diperkecil atau diperbesar "Half step", contoh:Jarak dari C ke D adalah "Major Second" atau berjarak dua half step apabila diperkecil satu Half step berubah menjadi "Minor Second"Jarak dari C ke G adalah " Perfect Fifth" atau berjarak tujuh half step apabila diperkecil satu Half step berubah menjadi "Diminished Fifth", dan apabila "Perfect fifth" dinaikkan setengah nada menjadi "Augmented Fifth"Chromatic interval berbeda dengan diatonic interval yang mempunyai jarak nada "Half step" dan "Whole step", pada "Chromatic interval" jarak antar semua nada berjarak "half step"Chromatic interval dari Root C:C ke C UnisonC ke Db Minor SecondC ke D Major SecondC ke Eb Third SecondC ke E Major ThirdC ke F Perfect FourC ke Gb Diminished FifthC ke G Perfect FifthC ke G# Augmented FifthC ke A Major SixC ke Bb Minor SeventhC ke B Major SeventhC ke C OctaveIni adalah nama dari interval-interval yang umum digunakan.

Yang diatas adalah mengenai diatonic interval. Selanjutnya saya coba untuk menulis mengenai chromatic Interval. Untuk menuju tahap ini kayanya kita perlu untuk mundur dikit bentar.Scale terbentuk dengan jarak interval setengah nada "Half Step"(H) dan Satu nada "Whole Step"(W)Ini adalah jarak interval dari nada ke nada pada scale C Major DiatonicC D E F G A B CW W H W W W H Nilai interval antara dua nada dapat berubah apabila jarak interval diperkecil atau diperbesar "Half step", contoh:Jarak dari C ke D adalah "Major Second" atau berjarak dua half step apabila diperkecil satu Half step berubah menjadi "Minor Second"Jarak dari C ke G adalah " Perfect Fifth" atau berjarak tujuh half step apabila diperkecil satu Half step berubah menjadi "Diminished Fifth", dan apabila "Perfect fifth" dinaikkan setengah nada menjadi "Augmented Fifth"Chromatic interval berbeda dengan diatonic interval yang mempunyai jarak nada "Half step" dan "Whole step", pada "Chromatic interval" jarak antar semua nada berjarak "half step"Chromatic interval dari Root C:C ke C UnisonC ke Db Minor SecondC ke D Major SecondC ke Eb Third SecondC ke E Major ThirdC ke F Perfect FourC ke Gb Diminished FifthC ke G Perfect FifthC ke G# Augmented FifthC ke A Major SixC ke Bb Minor SeventhC ke B Major SeventhC ke C OctaveIni adalah nama dari interval-interval yang umum digunakan.

Knapa Harus belajar teori?Teori adalah "tools" buat musisi.. dengan mempelajari teori kita dapat mengetahui alasan kita bermain seperti itu, bagaimana cara bermain seperti itu, bagaimana cara menghasilkan musik yang seperti itu.. tentu saja ide-ide kita jadi berkembang lebih luas dengan adanya teori..Knapa harus belajar interval?Interval adalah awal dari bagaimana chord bisa terbentuk, harmoni bisa terbentuk.. Tentu saja kita harus mempelajarinya agar dapat mengetahui bagaimana susunan dasar dari sebuah chord.. pada saat anda sudah mengetahuinya dengan lebih baik, ini akan sangat membantu saat anda "transcribe" (dalam bahasa populernya ngulik) sebuah lagu, karena dengan menguasai interval, anda sudah dapat mengetahui susunan melodi dan chord tersebut, bahkan tanpa menggunakan alat musik.Interval (1)Yang membangun melodi dan harmoni adalah interval, dapat dikatakan interval adalah jarak antara dua nada. Contoh berikut akan menggambarkan jarak interval dari Nada pertama (Root), Jarak yang terkecil (jarak setengah nada/half step) hingga ke oktaf/octave.Contoh Interval Pada C Major ScaleC major Scale: C D E F G A B C1 2 3 4 5 6 7 8FIRST INTERVAL.....................Root/prime note/note awalSECOND INTERVAL.................Jarak dari C ke DTHIRD INTERVAL....................Jarak dari C ke EFOURTH INTERVAL................Jarak dari C ke FFIFTH INTERVAL....................Jarak dari C ke GSIXTH INTERVAL....................Jarak dari C ke ASEVENTH INTERVAL..............Jarak dari C ke BEIGTH INTERVAL....................Jarak dari C ke C yang lebih tinggi/octaveInterval-interval tersebut terdapat dalam C Major scale dan dinamakan Diatonic Interval. Ada dua macam interval dalam diatonic interval yaitu Major interval dan Perfect IntervalC ke C adalah UnisonC ke D adalah Major SecondC ke E adalah Major ThirdC Ke F Adalah Perfect fourC Ke G adalah Perfect FifthC Ke A Adalah Major SixthC Ke B Adalah Major Seventh

Swing 2berlatih untuk mendapatkan swing mungkin adalah hal yang cukup sulit saat pertama kali mempelajari musik jazz. Ada beberapa teknik yang mungjkin dapat membantu untuk melewati tahap ini.Kalau kita mendengarkan musisi jazz bermain, mungkin kita dapat merasakan swing, namun pada awalnya tentunya sulit untuk dapat main seperti mereka. Ada beberapa cara untuk berlatih agar kita mendapatkan "swing"1. Coba rekam permainan kamu, saat kamu bermain, setelah itu dengarkan, kita bisa menilai sendiri permainan kita apakah sudah baik atau belum. Apakah "swing"-nya terdengar dipaksakan atau belum.2. Cobalah bermain sendiri tanpa diiringi oleh rythm section. Ada beberapa orang beranggapan kalau kita tidak dapat bermain sendiri tanpa diiringi oleh rythm section kita tidak dapat bermain swing. Sangat penting untuk mengembangkan konsep kita mengenai swing tanpa harus diiringi oleh rythm section.3. Dengarkan Lagu Jazz terus menerus.. kalau bisa selama satu tahun sama sekali nggak ngedengerin musik selain musik jazz sama sekali. Untuk mendapatkan feel jazz seseorang harus mampu meresapi musik jazz itu sendiri. Setelah selesai setahun itu kamu baru bermain musik lain lagi. Namun feel swing akan tetap ada kalo dalam istilah sundanya "tos molotok" (aduuhh bahasanya aneh2 gini ya, pusing..)4. Dateng ke acara2 jazz.. dengerin saat mereka bermain.. sebenarnya bukan hanya mendengarkan, tapi harus menyimak..5. Latihan...... latihan swing tiap saat, saat kamu fingering, saat kamu latihan baca, dicoba not-nya dibaca dengan swing feel.

Hal paling penting dalam improvisasi adalah kreativitas. Ini adalah konsep paling vital yang harus dimengerti oleh seorang "improviser". Tujuannya adalah untuk memainkan apa yang dia dengar di kepalanya. Mengerti dasar-dasar musik sangat membantu untuk mencapai tujuan ini, karena dapat membantu ubtuk menghubungkan ide kita dengan teori yang sudah ada. Kemampuan teknis kita pada instrumen juga ikut membantu, kita dapat memainkan apa yang kita inginkan dengan lebih akurat dan tepat apabila kita menguasai instrumen kita dengan baik. Bagaimanapun kreativitas pasti dimulai dari satu hal yaitu inspirasi. Bagaimanapun itu bukan hal yang bisa diajarkan secara teoritis.Clark Terry merangkum proses kreatif sebagai.1. Imitasi2. Asimilasi/memilah3. inovasiBagaimanapun pada dasarnya tidak ada seorang musisi pun yang otodidak murni, dan tidak ada seorang musisi yang tidak otodidak sama sekali. Pada dasarnya setiap orang pertama belajar musik pasti mulai belajar dengan meniru permainan orang, itu alasannya mengapa tidak ada orang yang otodidak murni pada saat belajar musik. Dan setiap orang yang belajar pasti mengembangkan gaya permainan sendiri karena permainan musik itu personal.Meniru permainan orang adalah hal pertama dalam proses kreativitas bermusik. Setelah mampu meniru kita harus mapu menganalisa apa yang kita mainkan, sehingga saat kita ingin untuk menghasilkan nada seperti itu kita sadar dengan apa yang kita mainkan. dan kita mampu untuk melakukan perubahan dengan sntuhan kreativitas kita sendiri.